Wednesday 7 October 2015

Man Are From Mars And Women Are From Venus






Oktober. . . . .
Genap satu tahun kami menikah. 19 oktober 2014 adalah moment yang paling bersejarah dalam perjalanan hidup kita. Saat ucap janji lantang terdengar di depan orang tua, wali, saksi dan para tamu undangan. Kami sah menjadi sepasang suami istri. Mulai detik itu, tidak ada lagi kata "aku" ataupun "Kamu". Karena semua telah melebur menjadi kata "Kita".

Benar apa yang dikatakan banyak orang. bahwa menikah seperti berjalan menuju sebuah gunung.
Dari kejauhan terlihat sangat indah. Namun ketika telah sampai pada tempatnya, banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Meskipun masih banyak keindahan bunga dan hijaunya hamparan hutan, tapi semua itu tak lantas membuat kita tersenyum lega. Karena berbagai ujian kerap mengisi hari-hari awal penikahan kita.

Ibarat sebuah gunung, pastilah akan kita temui hamparan hutang lebat. Yang ketika kita tidak mempunyai kompas penunjuk arah, tersesat adalah resiko yang harus kita tempuh. Masih ada ancaman binatang buas yang sering kita temui. Kalau kita tidak hati-hati, kita pasti akan diterkamnya hidup-hidup. Masih ada juga jurang yang menganga. Jikalau sedikit saja kita lengah, kita pasti akan terperosok, jatuh hingga pulang tinggal nama.

Seperti itulah pernikahan. Dari kejauhan terlihat sangat indah. Setelh kita masuk di dalamnya, tak semua keindahan yang kita temui.

Banyak hal kecil yang menjadi alasan kenapa kita sering bertengkar. Dari urusan lupa menutup pintu kamar mandi hingga masalah mengenai pertanyaan banyak orang. "Kapan Hamil?"
Yang kesemua itu kadang harus berakhir dengan banting pintu atau bahkan banting piring.

well,,,,, tapi itu cukup terjadi hanya satu malam saja.
Karena setelah pertengkaran dan sebelum beranjak tidur, akan selalu ada yang memulai dulu untuk minta maaf. Hingga akhirnya baikan lagi. Pelukan lagi. dan tak lupa beli piring lagi :D :D :D

Memang benar apa yang dikatakan John Gray, Phd dalam buku fenomenalnya. "Men Are From Mars And Women Are From Venus".
Laki-laki itu berasal dari planet mars yang tersembunyi. Sedangkan perempuan berasal dari planet venus yang serba ingin dipublikasikan. Seperti halnya sifat planet mars yang tersembunyi, ketika laki-laki ada masalah, dia selalu mencoba untuk masuk gua. Dalam artian menyendiri. Maksud menyendiri di sini bukan berarti lantas ngambek. Pergi di sini adalah sebuah usaha untuk menenangkan diri. Mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapinya.
Laki-laki diciptakan sebagai pelindung. Dimana pelindung harus bersifat kuat di hadapan sosok yang dilindunginya. Dalam hal ini adalah perempuan. Istrinya. Ketika dia berperan menjadi pelindung, pantang baginya untuk menunjukkan kelemahannya di depan istrinya. dia akan merasa sok kuat. Meski sedang menghadapi masalah seberat apapun. Oleh karena itulah laki-laki lebih memilih menyendiri dalam menghadapi dan menyelesaikan masalahnya daripada curhat sana sini.

Berbeda sekali dengan wanita. Menurut John Gray, wanita berasal dari planet venus. Yang salah satu sifatnya adalah suka membuka. Ketika mempunyai masalah, wanita suka menceritakan masalahnya pada orang lain. Terlepas apakah dia akan mendapatkan solusi atau tidak ketika bercerita kepada orang lain, yang penting baginya dia sudah lega jika apa yang mengganjal di hatinya telah dikeluarkan dan diceritakan pada orang lain. Pada intinya wanita hanya butuh didengarkan.

Perbedaan sikap inilah yang sering membuat keributan kecil pada pasangan suami istri. Seorang istri mengira bahwa laki-laki adalah makhluk sepertinya. Yang ketika ada masalah dengan mudah bercerita kesana-kemari. Ketika sang istri melihat suaminya menyendiri, dengan gampangnya dia akan mengatakan "Kamu gak cinta lagi sama aku ya?" **Nepok Jidat**
Tak hanya itu. Dalam beberapa kasus, banyak istri yang meminta suaminya menjadi ahli kebatinan. Jadi, suami dituntut untuk mengerti apa yang ada dalam perasaannya tanpa dia mau mengungkapkan secara langsung apa yang sedang dirasakannya.

Kepada para perempuan, (wabil khusus saya sendiri) saya mengatakan bahwa suamimu adalah manusia biasa yang tidak bisa membaca semua perasaanmu tanpa kamu katakan. Oleh sebab itu, harus ada komunikasi yang baik antara suami dan istri. Jika memang ada yang perlu diungkapkan, ya ungkapkan saja. Ungkapkan dengan bahasa verbal. dengan kata-kata. Bukan dengan bahasa air mata.

Begitupun bagi laki-laki. Ada sebagian laki-laki yang kurang suka kalau melihat wanita suka curhat dan cerita apapun. Termasuk mengenai hal kecil. Nah, ketika "Kau" makhluk yang bernama laki-laki telah menikah, cobalah untuk membuka telinga lebar-lebar. Dengarkan apapun keluh kesah istrimu. Tak perlu repot mencari solusi untuk memecahkan masalahnya. Karena solusi bisa difikir bersama-sama. Saat istrimu sibuk berkeluh kesah, cukup dengarkan saja.! Hadirkan telinga, pandangan, belaian atau bahkan pelukan untuk membuat sebagian perasaannya lega. Karena terkadang istrimu hanya perlu didengarkan.
Karena tak jarang, seorang istri sengaja mencari keributan karena hanya ingin mencari perhatianmu saja ^^Pengalaman Pribadi penulis^^


Jakarta, 07102015

No comments:

Post a Comment