Bunga menangis sedih. Penantian
selama satu tahun pernikahan akhirnya berbuah manis. Dari hasil tespck yang
dilakukan pagi ini menunjukkan bahwa bunga sedang hamil. Garis dua pada tespack
membuatnya tersenyum senang sekaligus menangis haru. Penantian panjang dan
doa-doanya terjawab sudah. Setelah telat seminggu dari jadwal menstruasi yang
seharusnya, Bunga dinyatakan hamil juga oleh pemeriksaan dokter kandungan.
Meski usia kandungannya masih berjalan 5 minggu, namun cukup membuat Bunga dan
suaminya menyusun nama untuk calon bayinya nanti.
Namun apa daya manusia hanya
berencana. Sedangkan tuhanlah yang menentukan. Selang dua minggu dari hari
tersebut Bunga mengalami pendarahan yang disertai dengan gumpalan darah yang
menyerupai hati ayam. Kareana Bunga panik, suaminya langsung membawa ke dokter.
Dari pemeriksaan dokter Bunga dinyatakan keguguran. Dan janin yang dikandungnya
terpaksa harus dikuret karena tidak mungkin bisa dipertahankan. Bagi bunga,
sakit dibadan tidak begitu dirasa. Namun justru sakit pada hati yang membuatnya
sangat terpukul dan kecewa.
Kasus seperti Bunga banyak terjadi
pada ibu hamil lainnya. Karena kasus keguguran mengancam pada 50% dari jumlah
ibu hamil. Sebelum hal itu juga terjadi pada kita, ada baiknya terlebih dahulu
kita mengetahui tentang penyebab keguguran, tanda-tanda keguguran dan bagaimana
cara pencegahannya.
Penyebab Keguguran
Keguguran
adalah hilangnya janin ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Sedangkan
ketika usia janin telah di atas 20 minggu, maka dinamakan kematian janin. Bukan
lagi keguguran. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami
keguguran. Bisa terjadi karena faktor eksternal. Misalnya ibu hamil mengalami
infeksi, ada penyakit yang sedang diderita misalnya terjangkit virus
toxoplasma, mengidap penyakit jantung, ginjal, dan lain sebagainya.
Atau bisa juga dikarenakan oleh
faktor internal. Misalnya karena kelainan kromosom pada bayi. Kasus kelainan
kromosom ini terjadi karena sebuah kebetulan. Tidak ada kaitannya dengan
kesehatan bayi ataupun ibu. Kromosom adalah sesuatu yang membawa gen dalam
tubuh sel tubuh yang menentukan fisik bayi.
Penyebab keguguran dari faktor
eksternal bisa diantisipasi dan dicegah. Namun penyebab keguguran yang
dikarenakan oleh kelainan kromosom tidak bisa diantisipasi maupun dicegah.
Karena hal tersebut adalah faktor bawaan diluar batas kemampuan manusia. Bahkan
seorang dokter saja tidak bisa memprediksi dan berbuat banyak untuk mencegah
maupun mempertahankan janin.
Faktor usia ibu juga berpengaruh
terhadap pembentukan kromosom. Semakin bertambah usia seorang wanita, maka akan
semakin besar peluang seorang wanita akan mengalami keguguran yang disebabkan
oleh kelainan dalam pembentukan kromosom.
Bagaimana dengan sebuah pertanyaan
“apakah melakukan hubungan sex pada saat hamil akan menyebabkan
keguguran?”. Jawaban dari pertanyaan ini
sebenarnya menuai pro dan kontra. Ada yang mengatakan bahwa goncangan dan
sperma yang dikeluarkan pada saat melakukan hubungan sex ketika hamil beresiko
menjadi penyebab gugurnya janin. Apalgi jika janin masih memasuki usia
trisemester pertama. Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa janin itu terlindungi
otot rahim dan ketuban yang sangat kuat. Sehingga tahan terhadap goncangan dan
apapun bahaya yang mengancam.
Tapi jika kita masih ragu, ambillah
jawaban yang mempunyai resiko terkecil. Bisa melakukan hubungan sex dengan
menggunakan senggama terputus. Atau dikeluarkan di luar. Bukan di dalam rahim.
Tanda-Tanda Keguguran
Keguguran bisa saja terjadi bahkan
ketika seorang ibu belum menyadari bahwa dirinya telah hamil. Karena seorang
ibu tidak tahu bahwa dia sedang mengandung, darah yang keluar karena keguguran
bisa dianggapnya sebagai darah menstruasi biasa. Tapi ketika ibu telah
menyadari sedang hamil, peristiwa keguguran akan sangat dengan mudah dilihat.
Misalnya,
1. Keluar
Darah Segar
Pada
saat sedang hamil,keluar darah berupa flek kecil itu bisa saja terjadi. Itu
masih dalam batas normal. Namun ketika darah yang keluar darah segar, banyak
dan disertai dengan gumpalan-gumpalan seperti hati ayam, maka segeralah menghubungi
dokter terdekat. Karena bisa saja itu darah abortus.
2. Sakit
Perut, Punggung, Dan panggul
Pada
peristiwa keguguran seringnya darah keluar dengan disertai rasa mulas pada
perut yang teramat sangat. Disertai juga rasa sakit pada punggung dan panggul.
Dan terkadang masih diikuti pula oleh demam tinggi.
3. Hilangnya
Detak Jantung Bayi
Pada
usia menjelang 15 minggu, biasanya telah ada detak jantung bayi yang bisa
dirasakan oleh sang ibu. Jika tiba-tiba detak jantung tidak terasa lagi, ibu
perlu hawatir. Karena bisa saja telah terjadi keguguran atau kematian pada
janin. Selain tidak adanya detak jantung bayi, hilangnya tanda-tanda
kehamilanpun harus diperhatikan. Misalnya tidak lagi merasakan badan lemas,
mual, muntah, dan lain sebagainya. Meskipun hilangnya tanda-tanda kehamilan
bukan berarti terjadi masalah pada kehamilan, namun segeralah memeriksakan diri
ke dokter jika ada sesuatu yang aneh dengan kehamilan. Biasanya ibu diberi
insting yang tajam pada saat hamil. Sehingga jika terjadi ada hal yang aneh dengan
kehamilannya, dia bisa langsung merasakan.
Cara Pencegahan Keguguran
Layaknya seperti sebuah penyakit,
keguguranpun bisa dicegah. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
mencegah adanya keguguran pada kehamilan yang kita alami. Dan alangkah baiknya
jika pencegahan itu kita lakukan sebelum kita menjalani kehamilan. Dengan cara,
1. Hindari
terlalu akrab dengan binatang yang menjadi parasit virus toxoplasma gandi.
Virus toxoplasma bisa menular pada wanita hamil melalui binatang seperti
anjing, tikus, kucing dan unggas yang tidak divaksin. Virus toxoplasma ketika
menyerang ibu hamil tidak hanya akan membuat keguguran, namun juga beresiko
membuat cacat pada janin.
2. Konsumsi
asam folat yang cukup. Mengkonsumsi asam folat 400 mg per hari akan memperkecil
resiko terjadinya keguguran. Asam folat banyak terdapat pada makanan seperti
ikan salmon, ikan tuna, bayam, sawi hijau, brokoli, dan sayuran yang berwarna
hijau tua lainnya. Alangkah baiknya jika kita rajin mengkonsumsi asam folat
sebelum menjalani kehamilan.
3. Konsumsilah
makanan dengan gizi seimbang. Perbanyak mengkonsumsi susu. Dengan catatan susu
yang sudah dipasteurisasi. Untuk mencegah bakteri agar tidak masuk pada tubuh
ibu hamil dan menyerang bayi. Perbanyak makanan yang dianjurkan untuk ibu
hamil. Dan hindari mengkonsumsi makanan yang dilarang dikonsumsi untuk ibu
hamil. Seperti ikan laut yang mengandung banyak merkury, produk olahan susu
seperti keju, daging yang diolah setengah matang, telur mentah, dan sayuran
mentah untuk lalap.
4. Hindari
merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, mengandung kafein dan mengandung
soda.
5. Hindari
paparan radiasi, olah raga yang beresiko serta terlalu stress.
6. Rajinlah
memeriksakan kehamilan ke dokter agar bila terjadi apa-apa dengan kehamilan
kita akan cepat diketahui.
Demikian artikel mengenai masalah
keguguran, penyebabnya, tanda-tandanya sekaligus bagaimana cara pencegahannya.
Sebaiknya kenali lebih dini penyebab dan tanda-tanda keguguran. Agar kita bisa
mengantisipasi dengan tindakan yang bisa menyelamatkan kandungan kita.
No comments:
Post a Comment