Wednesday 28 October 2015

Keguguran : Penyebab, Tanda-Tanda Dan Cara Pencegahannya



            Bunga menangis sedih. Penantian selama satu tahun pernikahan akhirnya berbuah manis. Dari hasil tespck yang dilakukan pagi ini menunjukkan bahwa bunga sedang hamil. Garis dua pada tespack membuatnya tersenyum senang sekaligus menangis haru. Penantian panjang dan doa-doanya terjawab sudah. Setelah telat seminggu dari jadwal menstruasi yang seharusnya, Bunga dinyatakan hamil juga oleh pemeriksaan dokter kandungan. Meski usia kandungannya masih berjalan 5 minggu, namun cukup membuat Bunga dan suaminya menyusun nama untuk calon bayinya nanti.
            Namun apa daya manusia hanya berencana. Sedangkan tuhanlah yang menentukan. Selang dua minggu dari hari tersebut Bunga mengalami pendarahan yang disertai dengan gumpalan darah yang menyerupai hati ayam. Kareana Bunga panik, suaminya langsung membawa ke dokter. Dari pemeriksaan dokter Bunga dinyatakan keguguran. Dan janin yang dikandungnya terpaksa harus dikuret karena tidak mungkin bisa dipertahankan. Bagi bunga, sakit dibadan tidak begitu dirasa. Namun justru sakit pada hati yang membuatnya sangat terpukul dan kecewa.
            Kasus seperti Bunga banyak terjadi pada ibu hamil lainnya. Karena kasus keguguran mengancam pada 50% dari jumlah ibu hamil. Sebelum hal itu juga terjadi pada kita, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui tentang penyebab keguguran, tanda-tanda keguguran dan bagaimana cara pencegahannya.


Penyebab Keguguran
            Keguguran adalah hilangnya janin ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Sedangkan ketika usia janin telah di atas 20 minggu, maka dinamakan kematian janin. Bukan lagi keguguran. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami keguguran. Bisa terjadi karena faktor eksternal. Misalnya ibu hamil mengalami infeksi, ada penyakit yang sedang diderita misalnya terjangkit virus toxoplasma, mengidap penyakit jantung, ginjal, dan lain sebagainya.
            Atau bisa juga dikarenakan oleh faktor internal. Misalnya karena kelainan kromosom pada bayi. Kasus kelainan kromosom ini terjadi karena sebuah kebetulan. Tidak ada kaitannya dengan kesehatan bayi ataupun ibu. Kromosom adalah sesuatu yang membawa gen dalam tubuh sel tubuh yang menentukan fisik bayi.
            Penyebab keguguran dari faktor eksternal bisa diantisipasi dan dicegah. Namun penyebab keguguran yang dikarenakan oleh kelainan kromosom tidak bisa diantisipasi maupun dicegah. Karena hal tersebut adalah faktor bawaan diluar batas kemampuan manusia. Bahkan seorang dokter saja tidak bisa memprediksi dan berbuat banyak untuk mencegah maupun mempertahankan janin.
            Faktor usia ibu juga berpengaruh terhadap pembentukan kromosom. Semakin bertambah usia seorang wanita, maka akan semakin besar peluang seorang wanita akan mengalami keguguran yang disebabkan oleh kelainan dalam pembentukan kromosom.
            Bagaimana dengan sebuah pertanyaan “apakah melakukan hubungan sex pada saat hamil akan menyebabkan keguguran?”.  Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya menuai pro dan kontra. Ada yang mengatakan bahwa goncangan dan sperma yang dikeluarkan pada saat melakukan hubungan sex ketika hamil beresiko menjadi penyebab gugurnya janin. Apalgi jika janin masih memasuki usia trisemester pertama. Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa janin itu terlindungi otot rahim dan ketuban yang sangat kuat. Sehingga tahan terhadap goncangan dan apapun bahaya yang mengancam.
            Tapi jika kita masih ragu, ambillah jawaban yang mempunyai resiko terkecil. Bisa melakukan hubungan sex dengan menggunakan senggama terputus. Atau dikeluarkan di luar. Bukan di dalam rahim.

Tanda-Tanda Keguguran
            Keguguran bisa saja terjadi bahkan ketika seorang ibu belum menyadari bahwa dirinya telah hamil. Karena seorang ibu tidak tahu bahwa dia sedang mengandung, darah yang keluar karena keguguran bisa dianggapnya sebagai darah menstruasi biasa. Tapi ketika ibu telah menyadari sedang hamil, peristiwa keguguran akan sangat dengan mudah dilihat. Misalnya,

1.      Keluar Darah Segar
            Pada saat sedang hamil,keluar darah berupa flek kecil itu bisa saja terjadi. Itu masih dalam batas normal. Namun ketika darah yang keluar darah segar, banyak dan disertai dengan gumpalan-gumpalan seperti hati ayam, maka segeralah menghubungi dokter terdekat. Karena bisa saja itu darah abortus.

2.      Sakit Perut, Punggung, Dan panggul
            Pada peristiwa keguguran seringnya darah keluar dengan disertai rasa mulas pada perut yang teramat sangat. Disertai juga rasa sakit pada punggung dan panggul. Dan terkadang masih diikuti pula oleh demam tinggi.

3.      Hilangnya Detak Jantung Bayi
            Pada usia menjelang 15 minggu, biasanya telah ada detak jantung bayi yang bisa dirasakan oleh sang ibu. Jika tiba-tiba detak jantung tidak terasa lagi, ibu perlu hawatir. Karena bisa saja telah terjadi keguguran atau kematian pada janin. Selain tidak adanya detak jantung bayi, hilangnya tanda-tanda kehamilanpun harus diperhatikan. Misalnya tidak lagi merasakan badan lemas, mual, muntah, dan lain sebagainya. Meskipun hilangnya tanda-tanda kehamilan bukan berarti terjadi masalah pada kehamilan, namun segeralah memeriksakan diri ke dokter jika ada sesuatu yang aneh dengan kehamilan. Biasanya ibu diberi insting yang tajam pada saat hamil. Sehingga jika terjadi ada hal yang aneh dengan kehamilannya, dia bisa langsung merasakan.

Cara Pencegahan Keguguran
            Layaknya seperti sebuah penyakit, keguguranpun bisa dicegah. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah adanya keguguran pada kehamilan yang kita alami. Dan alangkah baiknya jika pencegahan itu kita lakukan sebelum kita menjalani kehamilan. Dengan cara,

1.      Hindari terlalu akrab dengan binatang yang menjadi parasit virus toxoplasma gandi. Virus toxoplasma bisa menular pada wanita hamil melalui binatang seperti anjing, tikus, kucing dan unggas yang tidak divaksin. Virus toxoplasma ketika menyerang ibu hamil tidak hanya akan membuat keguguran, namun juga beresiko membuat cacat pada janin.
2.      Konsumsi asam folat yang cukup. Mengkonsumsi asam folat 400 mg per hari akan memperkecil resiko terjadinya keguguran. Asam folat banyak terdapat pada makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, bayam, sawi hijau, brokoli, dan sayuran yang berwarna hijau tua lainnya. Alangkah baiknya jika kita rajin mengkonsumsi asam folat sebelum menjalani kehamilan.
3.      Konsumsilah makanan dengan gizi seimbang. Perbanyak mengkonsumsi susu. Dengan catatan susu yang sudah dipasteurisasi. Untuk mencegah bakteri agar tidak masuk pada tubuh ibu hamil dan menyerang bayi. Perbanyak makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil. Dan hindari mengkonsumsi makanan yang dilarang dikonsumsi untuk ibu hamil. Seperti ikan laut yang mengandung banyak merkury, produk olahan susu seperti keju, daging yang diolah setengah matang, telur mentah, dan sayuran mentah untuk lalap.
4.      Hindari merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, mengandung kafein dan mengandung soda.
5.      Hindari paparan radiasi, olah raga yang beresiko serta terlalu stress.
6.      Rajinlah memeriksakan kehamilan ke dokter agar bila terjadi apa-apa dengan kehamilan kita akan cepat diketahui.

            Demikian artikel mengenai masalah keguguran, penyebabnya, tanda-tandanya sekaligus bagaimana cara pencegahannya. Sebaiknya kenali lebih dini penyebab dan tanda-tanda keguguran. Agar kita bisa mengantisipasi dengan tindakan yang bisa menyelamatkan kandungan kita.

No comments:

Post a Comment