Wednesday, 28 October 2015

Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Kesuburan Pria





            Berbicara masalah sulitnya mendapat kehamilan, mungkin akan selalu dikaitkan pada pihak wanita. Dimana proses hamil, mengandung dan melahirkan memang menjadi tugas dan fitrah seorang wanita. Namun tahukah kita? Bahwa terjadinya kehamilan adalah buah dari kerja sama yang baik sepasang suami istri dalam menjalankan kehidupan sexsualitasnya. Sebagaimana seorang pria berperan memberi sperma yang berkualitas baik untuk sebuah proses fertilisasi. Sedangkan wanita mempunyai sel telur yang mana jika bertemu dengan sel sperma akan melebur dan menjadi bakan janin.
            Jadi, tidak adil rasanya jika sulitnya mendapatkan kehamilan hanya dibebankan pada pihak wanita saja. Karena, pihak pria sebagai penghasil benih atau sperma juga menyumbang banyak untuk sebuah proses kehamilan.
            Di bawah ini ada beberapa hal yang menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan yang terjadi pada seorang pria :


1.      Gangguan Sperma Azoospermia
            Azoospermia adalah sebuah keadaan dimana tidak ditemukan sperma pada air mani yang keluar. Pada keadaan normal, sel sperma akan keluar bersama air mani ketika terjadi ejakulasi. Namun pada kasus Azoospermia ini pada air mani yang keluar tidak mengandung satu sel sperma pun. Sehingga, meski ejakulasi berkali-kali, tetap saja tidak bisa membuahi sel telur dan menyebabkan kehamilan pada pasangannya. Karena memang tidak ada satupun sel sperma yang dikeluarkan.
            Sperma adalah makhluk microscopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Azoospermia hanya bisa dideteksi dengan pemeriksaan sperma di labolatorium dan pemeriksaan ultrasonograph. Biasanya, sepasang suami istri akan mengunjungi dokter ketika lama menikah namun tak kunjung mempunyai anak. Dokter spesial andrologi akan memeriksa kesuburan pria dengan cara mengecek sperma di labolatorium dan sinar ultrasonography.
            Pada pemeriksaan inilah Azoospermia akan bisa dideteksi. Banyak hal yang bisa menyebabkan seorang pria mengalami Azoospermia. Salah satunya dikarenakan ada penyumbatan pada saluran vas deverens yang mengakibatkan sperma tidak bisa keluar bersama air mani. Bisa juga dikarenakan oleh gagalnya testis dalam memproduksi sperma.
            Meskipun seorang pria menderita Azoospermia, bukan berarti dia mengalami kemandulan. Sebab, jika testis masih bisa memproduksi sperma, hal tersebut masih bisa disembuhkan. Kecuali jika testis tidak bisa lagi memproduksi sperma.
            Pengobatan hanya bisa dilakukan jika telah diketahui penyebabnya. Jika dikarenakan oleh tersumbatnya saluran vas deverens, maka akan dilakukan operasi untuk membuka sumbatan tersebut.

2.      Gangguan Sperma Oligospermia
            Pada kondisi normal, pada sekali ejakulasi, seorang pria akan mengeluarkan lebih dari 20 juta sel sperma. Tapi, ketika seorang pria mengalami Oligospermia, sel sperma yang dikeluarkan pada sekali ejakulasi kurang dari 20 juta sel. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya terjadi kehamilan.
            Meskipun untuk mencapai kehamilan hanya diperlukan satu sel saja, namun semakin banyak sel sperma yang mencoba untuk membuahi sel telur, maka peluang untuk terjadinya kehamilan akan lebih besar. Karena, antara satu sel sperma dengan sel lain selain berperan sebagai kompetitor, juga berperan sebagi teman yang saling membantu untuk bisa membuahi sel telur.
            Banyak hal yang bisa menjadi penyebab Oligospermia. Bisa dikarenakan oleh faktor gaya hidup, lingkungan dan kesehatan. Selain menjalani pengobatan, dokter akan menyarankan pada penderita Oligospermia untuk menjalani pola hidup sehat. Seperti mengkonsumsi makanan sehat, tidak mengkonsumsi makanan instan cepat saji, menghindari merokok dan stress. Selain itu, hindari berendam pada air dengan suhu 36 derajat selcius atau lebih dan jangan mengenakan celana ketat karena akan mempengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.

3.      Gangguan Sperma Asthenozoospermia
            Selain Azoospermia dan Oligospermia, kelainan sperma pada pria lainnya adalah Asthenozoospermia. Asthenozoospermia adalah sebuah keadaan dimana sel sperma tidak mempunyai kemampuan untuk berenang secara gesit dan cepat menuju ovarium melalui lapisan mukosa untuk bertemu dengan sel telur dan membuahinya.
            Banyak hal yang menyebabkan seorang pria mengalami Asthenozoospermia. Salah satunya dikarenakan sebagian besar mempunyai ekor yang pendek sehingga kurang gesit dan cepat pada saat berenang. Sehingga, sperma baru sampai ovarium pada saat sel telur sudah luruh. Sehingga tidak ada lagi kesempatan untuk membuahi sel telur. Atau bahkan sel sperma telah mati pada perjalanannya menuju sel telur karena terlalu kelelahan menempuh perjalanan panjang.
            Asthenozoospermia bisa juga terjadi karena istrinya mengalami keputihan yang berat. Sehingga memperberat juga laju perjalanan sperma menuju sel telur. Bahkan tidak menutup kemungkinan, keputihan pada istri akan membunuh sperma itu sendiri. Asthenozoospermia hanya bisa dilihat dengan cara cek sperma yang dilakukan oleh dokter ahli andrologi.

4.      Gangguan Sperma Teratospermia
            Gangguan yang terakhir adalah Teratospermia. Yaitu, suatu keadaan dimana jumlah spermaabnormal lebih dari 70%. Atau sperma normal kurang dari 30%. Sampai sekarang, penyebab Teratospermia belum diketahui secara pasti. Tapi, ada beberapa penyakit yang diduga menjadi penyebab gangguan Teratospermia ini. Seperti penyakit tumor, inveksi, bahkan trauma pada testis serta masalah hormonal.
            Dalam dunia kedokteran, Teratospermia digolongkan menjadi dua macam. Teratospermia ringan dan Teratospermia berat. Pada keadaan Teratospermia ringan, sperma normal berjumlah 10% hingga 15%. Tapi, jika sperma normal kurang dari 10%, bisa dikatagorikan menderita Teratospermia berat.
            Sama seperti penyebabnya, tekhnik pengobatan Teratospermia sampai sekarangpun belum ditemukan. Namun, tindakan seperti operasi, pemberian vitamin C dan vitamin E, hingga pemberian testosteron dianggap masih bisa mengatasi gangguang Teratospermia.
            Tapi, ketika semua hal tersebut telah dilakukan tapi ternyata tidak membuahkan hasil, dokter akan menyarankan pembuahan melalui pembuahan buatan. Seperti proses inseminasi atau bayi tabung.

            Itulah beberapa hal yang menyebabkan kasus infertilitas (ketidaksuburan) pada pria. Sebenarnya, kasus infertilitas ini bisa dihindari sedini mungkin. Asal kita selalu menjalankan pola hidup sehat. Di bawah ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari infertilitas.

1.      Mengkonsumsi Makanan Yang Bergizi
            Dalam banyak hal, mengkonsumsi makanan yang bergizi adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk pengobatan sebuah penyakit. Termasuk juga untuk mengatasi kasus infertilitas.

2.      Hindari Merokok
            Merokok tidak hanya mengganggu kesehatan. Namun juga meningkatkan resiko infertilitas pada pria dan wanita. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari merokok jika sedang menjalankan program kehamilan.

3.      Hindari Menggunakan Celana Ketat
            Salah satu penyebab terganggunya testis dalam memproduksi sperma adalah dikarenakan oleh seringnya seorang pria mengenakan celana ketat. Sebaiknya, sebisa mungkin pakailah celana longgar untuk mempermudah kerja testis dalam menghasilkan sperma yang berkualitas.

4.      Jangan Terlalu Sering Berendam Di Air Hangat
            Terlalu sering berendam di air hangat dengan suhu leboh dari 36 derajat celcius selamalebih dari 15 menit, akan memperbesar terjadinya kelainan pada produksi sperma. Sehingga akan mengakibatkan infertilitas pada pria.

            Demikian beberapa hal yang mempengaruhi kesuburan pada pria. Demi mempunyai masa depan yang indah bersama anak-anak kita, sebaiknya selalu jaga kesehatan organ reproduksi kita.

No comments:

Post a Comment