Saat
tes kehamilan membuktikan bahwa kita sedang memasuki awal sebuah masa
kehamilan, bukan berarti kita bisa tenang-tenang saja. Karena, akan banyak hal
yang menyebabkan sebuah proses kehamilan menjadi kehamilan yang tidak normal
atau tidak pada semestinya. Hal inilah yang dinamakan kehamilan abnormal atau
kehamilan yang tidak normal.
Kehamilan abnormal biasa terjadi
pada kehamilan trisemester pertama. Karena, pada trisemester pertama ada waktu
yang penting dikarenakan pada trisemester pertama adalah waktu dimana terjadi
pembentukan jaringan dan organ pada calon bayi. Sehingga, banyak hal berbahaya
yang mengintai pada waktu tersebut. Termasuk resiko akan kehamilan abnormal.
Ada beberapa kehamilan abnormal yang sering terjadi. Antara lain :
1. Kehamilan
Anggur
Kehamilan
anggur adalah sebuah kehamilan dimana terjadi kegagalan dalam pembuahan.
Sehingga bukan jaringan yang terbentuk. Melainkan gumpalan-gumpalan yang
membentuk seperti anggur. Gumpalan ini jika dibiarkan terus menerus akan
berkembang menjadi tumor jinak.
Jika
dilihat hanya dari segi fisik, akan sulit melihat bahwa seorang wanita sedang
mengalami hamil anggur. Harus ada pemeriksaan yang lebih lanjut untuk
mengetahui apakah sebuah kehamilan berjalan normal atau justru malah menuju
pada kehamilan anggur.
Pada
ciri-ciri awal kehamilan anggur sama seperti kehamilan normal. Seperti
berhentinya siklus menstruasi, terjadi morning sickness, terjadi kram perut,
sakit punggung, pinggang dan panggul, bahkan juga akan terlihat positif jika
dites dengan menggunakan alat tes kehamilan. Bedanya, pada kehamilan anggur,
seorang calon ibu tidak akan merasakan pergerakan pada bayi. Selain itu, akan
sering timbul pendarahan yang keluar dengan bentuk gelembung seperti anggur.
Ada
dua jenis kehamilan anggur. Jenis complete mole dan jenis partial mole. Jenis
complete mole adalah jenis kehamilan palsu. Dimana yang berkembang bukanlah
kehamilan. Melainkan sejenis tumor yang tumbuh di dalam rahim atau alat
reproduksi wanita. Sedangkan partial mole adalah sebuah kehamilan yang tidak
berkembang sempurna. Dalam hal ini perkembangan fisik tidak terjadi sesempurna
bayi yang seharusnya. Kehamilan anggur jenis partial mole inilah yang banyak
ditakutkan oleh para calon ibu. Karena beresiko bayi akan lahir cacat.
2. Kehamilan
Dengan Kista
Selain
kehamilan anggur, kehamilan yang abnormal lainnya adalah kehamilan yang
disertai dengan kista. Kista yang terjadi saat kehmilan dikarenakan oleh adanya
kantung kecil berisi cairan. Sebenarnya, pada keadaan normal kista ini tidak
membahayakan kehamilan. Karena akan menyusut pada usia janin sekitar 10 minggu
dan akan hilang ketika usia janin memasuki 16 minggu.
Kista
tersebut akan menjadi hal yang berbahaya jika berubah menjadi sel kangker.
Karena bisa mempengaruhi pertumbuhan janin atau bahkan bisa menyebabkan
keguguran pada janin. Oleh karena itu, harus ada pemeriksaan lebih dalam lagi
dengan USG untuk melihat apakah kista yang tumbuh dalam rahim beresiko
berbahaya atau tidak. Jika ukuran diameter kista kurang dari 3 cm, kemungkinan
itu kista yang tidakberbahaya. Namun, ketika sudah mencapai 10-15 cm, bisa
dimungkinkan itu adalah jenis kista yang berbahaya.
Apa
saja yang dirasakan ketika kehamilan ini disertai dengan kista yang berbahaya?
Biasanya calon ibu akan merasakan mual yang disertai dengan nyeri pada perut
bagian bawah. Selain itu, suhu badan akan tinggi atau demam yang tiba-tiba
datang. Oleh karena itu, jika terjadi hal-hal yang janggal dan menghawatirkan
selama masa kehamilan, secepat mungkin untuk periksa secara rutin.
3. Kehamilan
di Luar Kandungan
Kehamilan
di luar kandungan sering disebut dengan kehamilan ektopik. Ini adalah salah
satu kehamilan yang tidak normal. Kehamilan yang normal terjadi karena
peleburan antara sel telur dengan sperma yang terjadi disaluran telur. Setelah
itu berjalan menuju ke rahim untuk perkembangan janinnya. Namun kehamilan
ektopik ini masih menetap di saluran telur dan tidak bisa menuju ke rahim.
Secara
fisik, memang sulit untuk mengenali bahwa seseorang sedang mengalami kehamilan
ektopik. Karena ciri-ciri awal kehamilan ekstopik sama dengan kehamilan normal.
Yaitu seperti mual, muntah, terhentinya siklus menstruasi, mengidam, hingga
terlihat positif pada saat dilakukan tes kehamilan.
Namun
tanda-tanda kehamilan itu akan disertai dengan terasa nyeri yang sangat sakit
pada perut bagian bawah. Keluar pendarahan yang banyak melalui vagina. Padahal,
pada kehamilan yang normal pendarahannya hanya sebatas flek ringan saja. Hal
tersebut terjadi dikarenakan oleh salah satu saluran sel telur pecah.
Saluran
sel telur bisa pecah dikarenakan saluran telur tidak seperti rahim yang
elastis. Perkembangan janin yang semakin membesar pada saluran telur bisa
mengakibatkan robeknya saluran telur yang menjadikan pendarahan hebat. Oleh
karena itu, sebelum terjadi pecahnya saluran telur, sebaiknya segera hubungi
dokter jika terjadi nyeri yang luar biasa saat masa kehamilan.
Ada
banyak hal yang menyebabkan kehamilan di luar kandungan. Salah satunya adalah
adanya penyumbatan pada saluran telur sehingga zigot tidak bisa berjalan menuju
rahim setelah pembuahan. Penyumbatan itu bisa dikarenakan oleh tumor yang
menyumbat saluran telur. Selain itu, pemberian obat antibiotik pada ibu hamil
yang menyebabkan gerak peristaltik terganggu.Gerak peristaltik ini adalah
gerakan untuk mendorong agar zigot terdorong ke rahim. Sehingga perkembangan
embrio dan janin berada pada rahim. Bukan pada saluran telur.
Pada
banyak kasus, kehamilan ektopik memang tidak bisa dipertahankan. Karena, akan
bereseiko tinggi baik pada janin maupun pada ibu. Jika dipaksa untuk
dipertahankan, maka reseikonya saluran telur akan pecah sehingga mau tidak mau
saluran telur yang pecah tersebut harus dipotong. Jika hanya satu saluran telur
yang dipotong, maka masih ada kesempatan untuk hamil secara normal. Namun jika
kedua saluran telur dipotong, maka akan terjadi infertilitas atau kemandulan
selamanya pada wanita.
Itulah beberapa hal mengenai
kehamilan abnormal. Sekali lagi, ciri awal kehamilan abnormal sama seperti
kehamilan normal. Oleh sebab itu, memasuki trisemster pertama kehamilan,
hendaknya seorang calon ibu harus rajin memeriksakan kehamilannya ke dokter
kandungan. Selain untuk mengetahui perkembangan janin, juga untuk mengetahui
apakah terjadi masalah pada kehamilannya atau tidak.
Ketika kehamilan abnormal itu telah
terdeteksi, biasanya dokter akan mengambil tindakan abortus dan tentunya dengan
persetujuan pasien. Tindakan abortus ini terpaksa dilakukan untuk memperkecil
resiko yang lebih parah. Karena, sebagian besar kasus, kehamilan abnormal
memang tidak bisa dipertahankan. Karena, selain membahayakan calon bayi, juga
mengancam keselamatan ibu.
Semua wanita hamil akan beresiko
mengalami kehamilan abnormal. Oleh sebab itu, rajinlah untuk selalu
berkonsultasi pada dokter. Jangan mengambil inisiatif sendiri. Karena dokter
atau tim medis pastinya jauh lebih mengerti daripada kita. Jalani pola hidup
sehat untuk menghindari adanya kehamilan abnormal. Hindari mengkonsumsi makanan
cepat saji dan makanan kurang sehat lainnya. Karena hal tersebut akan
memperbesar resiko terjadinya tumor atau kangker yang menuju pada penyebab
kehamilan anggur, kehamilan dengan kista, maupun kehamilan ektopik.
No comments:
Post a Comment