Wednesday 28 October 2015

Macam Kehamilan Abnormal



            Saat tes kehamilan membuktikan bahwa kita sedang memasuki awal sebuah masa kehamilan, bukan berarti kita bisa tenang-tenang saja. Karena, akan banyak hal yang menyebabkan sebuah proses kehamilan menjadi kehamilan yang tidak normal atau tidak pada semestinya. Hal inilah yang dinamakan kehamilan abnormal atau kehamilan yang tidak normal.
            Kehamilan abnormal biasa terjadi pada kehamilan trisemester pertama. Karena, pada trisemester pertama ada waktu yang penting dikarenakan pada trisemester pertama adalah waktu dimana terjadi pembentukan jaringan dan organ pada calon bayi. Sehingga, banyak hal berbahaya yang mengintai pada waktu tersebut. Termasuk resiko akan kehamilan abnormal. Ada beberapa kehamilan abnormal yang sering terjadi. Antara lain :


1.      Kehamilan Anggur
            Kehamilan anggur adalah sebuah kehamilan dimana terjadi kegagalan dalam pembuahan. Sehingga bukan jaringan yang terbentuk. Melainkan gumpalan-gumpalan yang membentuk seperti anggur. Gumpalan ini jika dibiarkan terus menerus akan berkembang menjadi tumor jinak.
            Jika dilihat hanya dari segi fisik, akan sulit melihat bahwa seorang wanita sedang mengalami hamil anggur. Harus ada pemeriksaan yang lebih lanjut untuk mengetahui apakah sebuah kehamilan berjalan normal atau justru malah menuju pada kehamilan anggur.
            Pada ciri-ciri awal kehamilan anggur sama seperti kehamilan normal. Seperti berhentinya siklus menstruasi, terjadi morning sickness, terjadi kram perut, sakit punggung, pinggang dan panggul, bahkan juga akan terlihat positif jika dites dengan menggunakan alat tes kehamilan. Bedanya, pada kehamilan anggur, seorang calon ibu tidak akan merasakan pergerakan pada bayi. Selain itu, akan sering timbul pendarahan yang keluar dengan bentuk gelembung seperti anggur.
            Ada dua jenis kehamilan anggur. Jenis complete mole dan jenis partial mole. Jenis complete mole adalah jenis kehamilan palsu. Dimana yang berkembang bukanlah kehamilan. Melainkan sejenis tumor yang tumbuh di dalam rahim atau alat reproduksi wanita. Sedangkan partial mole adalah sebuah kehamilan yang tidak berkembang sempurna. Dalam hal ini perkembangan fisik tidak terjadi sesempurna bayi yang seharusnya. Kehamilan anggur jenis partial mole inilah yang banyak ditakutkan oleh para calon ibu. Karena beresiko bayi akan lahir cacat.

2.      Kehamilan Dengan Kista
            Selain kehamilan anggur, kehamilan yang abnormal lainnya adalah kehamilan yang disertai dengan kista. Kista yang terjadi saat kehmilan dikarenakan oleh adanya kantung kecil berisi cairan. Sebenarnya, pada keadaan normal kista ini tidak membahayakan kehamilan. Karena akan menyusut pada usia janin sekitar 10 minggu dan akan hilang ketika usia janin memasuki 16 minggu.
            Kista tersebut akan menjadi hal yang berbahaya jika berubah menjadi sel kangker. Karena bisa mempengaruhi pertumbuhan janin atau bahkan bisa menyebabkan keguguran pada janin. Oleh karena itu, harus ada pemeriksaan lebih dalam lagi dengan USG untuk melihat apakah kista yang tumbuh dalam rahim beresiko berbahaya atau tidak. Jika ukuran diameter kista kurang dari 3 cm, kemungkinan itu kista yang tidakberbahaya. Namun, ketika sudah mencapai 10-15 cm, bisa dimungkinkan itu adalah jenis kista yang berbahaya.
            Apa saja yang dirasakan ketika kehamilan ini disertai dengan kista yang berbahaya? Biasanya calon ibu akan merasakan mual yang disertai dengan nyeri pada perut bagian bawah. Selain itu, suhu badan akan tinggi atau demam yang tiba-tiba datang. Oleh karena itu, jika terjadi hal-hal yang janggal dan menghawatirkan selama masa kehamilan, secepat mungkin untuk periksa secara rutin.

3.      Kehamilan di Luar Kandungan
            Kehamilan di luar kandungan sering disebut dengan kehamilan ektopik. Ini adalah salah satu kehamilan yang tidak normal. Kehamilan yang normal terjadi karena peleburan antara sel telur dengan sperma yang terjadi disaluran telur. Setelah itu berjalan menuju ke rahim untuk perkembangan janinnya. Namun kehamilan ektopik ini masih menetap di saluran telur dan tidak bisa menuju ke rahim.
            Secara fisik, memang sulit untuk mengenali bahwa seseorang sedang mengalami kehamilan ektopik. Karena ciri-ciri awal kehamilan ekstopik sama dengan kehamilan normal. Yaitu seperti mual, muntah, terhentinya siklus menstruasi, mengidam, hingga terlihat positif pada saat dilakukan tes kehamilan.
            Namun tanda-tanda kehamilan itu akan disertai dengan terasa nyeri yang sangat sakit pada perut bagian bawah. Keluar pendarahan yang banyak melalui vagina. Padahal, pada kehamilan yang normal pendarahannya hanya sebatas flek ringan saja. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh salah satu saluran sel telur pecah.
            Saluran sel telur bisa pecah dikarenakan saluran telur tidak seperti rahim yang elastis. Perkembangan janin yang semakin membesar pada saluran telur bisa mengakibatkan robeknya saluran telur yang menjadikan pendarahan hebat. Oleh karena itu, sebelum terjadi pecahnya saluran telur, sebaiknya segera hubungi dokter jika terjadi nyeri yang luar biasa saat masa kehamilan.
            Ada banyak hal yang menyebabkan kehamilan di luar kandungan. Salah satunya adalah adanya penyumbatan pada saluran telur sehingga zigot tidak bisa berjalan menuju rahim setelah pembuahan. Penyumbatan itu bisa dikarenakan oleh tumor yang menyumbat saluran telur. Selain itu, pemberian obat antibiotik pada ibu hamil yang menyebabkan gerak peristaltik terganggu.Gerak peristaltik ini adalah gerakan untuk mendorong agar zigot terdorong ke rahim. Sehingga perkembangan embrio dan janin berada pada rahim. Bukan pada saluran telur.
            Pada banyak kasus, kehamilan ektopik memang tidak bisa dipertahankan. Karena, akan bereseiko tinggi baik pada janin maupun pada ibu. Jika dipaksa untuk dipertahankan, maka reseikonya saluran telur akan pecah sehingga mau tidak mau saluran telur yang pecah tersebut harus dipotong. Jika hanya satu saluran telur yang dipotong, maka masih ada kesempatan untuk hamil secara normal. Namun jika kedua saluran telur dipotong, maka akan terjadi infertilitas atau kemandulan selamanya pada wanita.

            Itulah beberapa hal mengenai kehamilan abnormal. Sekali lagi, ciri awal kehamilan abnormal sama seperti kehamilan normal. Oleh sebab itu, memasuki trisemster pertama kehamilan, hendaknya seorang calon ibu harus rajin memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan. Selain untuk mengetahui perkembangan janin, juga untuk mengetahui apakah terjadi masalah pada kehamilannya atau tidak.
            Ketika kehamilan abnormal itu telah terdeteksi, biasanya dokter akan mengambil tindakan abortus dan tentunya dengan persetujuan pasien. Tindakan abortus ini terpaksa dilakukan untuk memperkecil resiko yang lebih parah. Karena, sebagian besar kasus, kehamilan abnormal memang tidak bisa dipertahankan. Karena, selain membahayakan calon bayi, juga mengancam keselamatan ibu.
            Semua wanita hamil akan beresiko mengalami kehamilan abnormal. Oleh sebab itu, rajinlah untuk selalu berkonsultasi pada dokter. Jangan mengambil inisiatif sendiri. Karena dokter atau tim medis pastinya jauh lebih mengerti daripada kita. Jalani pola hidup sehat untuk menghindari adanya kehamilan abnormal. Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan kurang sehat lainnya. Karena hal tersebut akan memperbesar resiko terjadinya tumor atau kangker yang menuju pada penyebab kehamilan anggur, kehamilan dengan kista, maupun kehamilan ektopik.

No comments:

Post a Comment